Mie "Lethek" Desa Nengahan



©zahirulalwan

Mungkin diantara kita sudah pernah merasakan mie lethek tetapi belum pernah melihat proses pembuatan mie lethek tersebut.


Mie lethek adalah salah satu kuliner dari Bantul yang berbahan tepung tapioka dan diproduksi dengan cara yang masih tradisional. Jenis kuliner ini sangat unik karena memiliki warna yang kusam kecoklatan  sehingga tampak kurang menarik, karena warna keruhnya itulah mie ini disebut dengan Mie Lethek.

Salah satu Pabrik mie lethek Margo Mulyo cap “Busur Panah” yang terletak di desa Nengahan, Kecamatan Srandakan, Bantul, Yogyakarta. Telah berdiri sejak tahun 1940-an sampai saat ini sudah memasuki beberapa generasi, sempat fakum karena tidak ada generasi penerusnya, sekitar awal tahun 2000-an produksi dilanjutkan kembali.

Alat yang digunakan untuk menggiling adonan mie-nya pun masih tradisional berupa batu berbentuk lingkaran yang beratnya sekitar satu ton. Yang unik dari pembuatan mie ini adalah digiling dengan ditarik menggunakan tenaga sapi, dan setelah itu dimasukan ke dalam oven berbahan bakar kayu.

Sekitar 35 karyawannya kebanyakan asli warga desa Nengahan, Bantul, mereka menggantungkan hidupnya sebagai pembuat mie lethek (lethek dalam bahasa Jawa berarti kusam).

Lethek dalam bahasa Jawa yang berarti kusam, karena tampilan mie ini saat dikonsumsi sudah berwarna kusam, meski demikian mie yang terbuat dari bahan tepung tapioka dan dijamin tidak ada campuran bahan pengawet sedikitpun.

Get the flash player here: http://www.adobe.com/flashplayer

Perayaan Tri Suci Waisak 2556 BE/2012

©zahirulalwan
Minggu (6/5). Ratusan Biksu melakukan Pradaksina (berjalan mengelilingi candi Borobudur sebanyak tiga kali) pada puncak perayaan Tri Suci Waisak tahun 2012/2556 B.E di kawasan Taman Wisata Candi Borobudur  Magelang, Jawa Tengah.

©zahirulalwan
Sabtu (5/5). Umat sedang melakukan prosesi penyemayaman Api Dharma Waisak di Candi Mendut, Magelang, Jawa Tengah.

©zahirulalwan
Sabtu (5/5). Sejumlah biksu sedang melakukan persiapan prosesi penyemayaman Api Dharma Waisak di Candi Mendut, Magelang, Jawa Tengah.

©zahirulalwan
Minggu (6/5). Ratusan Umat Buddha dari berbagai daerah di DIY dan Jawa Tengah melaksanakan prosesi Pradaksina, dalam peringatan Hari Raya Waisak di kompleks Candi Sewu, Klaten, Jawa Tengah.

©zahirulalwan
Minggu (6/5). Ratusan Umat Buddha dari berbagai daerah di DIY dan Jawa Tengah melaksanakan prosesi Pradaksina, dalam peringatan Hari Raya Waisak di kompleks Candi Sewu, Klaten, Jawa Tengah.

©zahirulalwan
Minggu (6/5). Ribuan Umat Buddha dari berbagai daerah di DIY dan Jawa Tengah melaksanakan prosesi Pradaksina dan berdoa, dalam peringatan Hari Raya Waisak di kompleks Candi Sewu, Klaten, Jawa Tengah.

©zahirulalwan
Minggu (6/5). Seorang Umat Buddha sedang kusyuk melaksanakan prosesi Pradaksina, dalam peringatan Hari Raya Waisak di kompleks Candi Sewu, Klaten, Jawa Tengah.

©zahirulalwan
Minggu (6/5). Ribuan Umat Buddha dari berbagai daerah di DIY dan Jawa Tengah melaksanakan prosesi Pradaksina, dalam peringatan Hari Raya Waisak di kawasan Taman Wisata Candi Borobudur  Magelang, Jawa Tengah.

©zahirulalwan
Minggu (6/5). Sejumlah Biksu melakukan Pradaksina (berjalan mengelilingi candi Borobudur sebanyak tiga kali) pada puncak perayaan Tri Suci Waisak tahun 2012/2556 B.E di kawasan Taman Wisata Candi Borobudur  Magelang, Jawa Tengah.

©zahirulalwan
Minggu (6/5). Ratusan Biksu melakukan Pradaksina (berjalan mengelilingi candi Borobudur sebanyak tiga kali) pada puncak perayaan Tri Suci Waisak tahun 2012/2556 B.E di kawasan Taman Wisata Candi Borobudur  Magelang, Jawa Tengah.

©zahirulalwan
Minggu (6/5). Para Biksu bersama sejumlah umat turut serta menerbangkan lampion perdamaian pada puncak perayaan Tri Suci Waisak tahun 2012/2556 B.E di kawasan Taman Wisata Candi Borobudur  Magelang, Jawa Tengah.

©zahirulalwan
Minggu (6/5). Seorang umat turut serta menerbangkan lampion perdamaian pada puncak perayaan Tri Suci Waisak tahun 2012/2556 B.E di kawasan Taman Wisata Candi Borobudur  Magelang, Jawa Tengah.

Menjelang Tri Suci Waisak 2556 BE/2012 ”Pindapata”


©zahirulalwan


Kelenteng Liong Hok Bio, Jalan Pemuda Kota Magelang, Jawa Tengah, Kamis (3/5)
Photo © Zahirul Alwan


Kamis (3/5). Prosesi pindapatta merupakan penyerahan sedekah dari umat Buddha kepada para biksu dan Samanera (calon Biksu). Prosesi tersebut berlangsung di kawasan pecinan, di Kelenteng Liong Hok Bio, Jalan Pemuda Kota Magelang, Jawa Tengah.


Menjelang hari Tri Suci Waisak 2556 BE/2012, sekitar 160 biksu mengikuti prosesi "pindapata" dan diawali dengan pembacaan doa-doa di Kelenteng Liong Hok Bio di Kota Magelang, Jawa Tengah.


Usai melakukan doa, berjalan kaki menyusuri Jalan Pemuda sejauh dua kilometer dengan membawa bejana, Umat dan warga yang telah menunggu di depan pertokoan memberikan sedekah ke dalam bejana tersebut.



Get the flash player here: http://www.adobe.com/flashplayer