Dusun Sudimoro, Bangunharjo, Sewon, Bantul., Selasa (17/4).
Photo © Zahirul Alwan
Dusun Sudimoro, Bangunharjo, Sewon, Bantul.
Sebagian orang mungkin ular kobra adalah hewan yang mengerikan. Tapi tidak bagi mas Nur Santoso, hampir bertahun-tahun mas Nur bergelut dengan ular mematikan itu, karena hewan melata itu merupakan sumber mata pencahariannya demi mencukupi kehidupan keluarganya.
Menjadi tukang jagal ular kobra tidak cukup bermodal keberanian dan kenekatan. Profesi ini membutuhkan kecermatan dan ketelitian dalam menaklukkan ular-ular yang terkenal ganas dan mematikan itu. Dengan cekatan, mas Nur mengeluarkan satu persatu kobra dari dalam karung untuk dipotong kepalanya menggunakan kapak.
Setelah beberapa ular dipotong, proses selanjutnya memisahkan kulit dari dagingnya dan mengambil empedu ular cobra. Yang konon empedu ini sangat berkasiat untuk kesehatan khususnya untuk kaum Pria.
Setiap ekor ular yang sudah bersihkan dihargai Rp25 – 30ribu, dan setelah itu diolah sendiri oleh si pemilik restoran ular cobra tersebut dan menawarkan menu daging ular kobra di terletak sekitar Stasiun KA Lempuyangan, Jogja.
Selain itu kobra sangat banyak manfaatnya untuk kesehatan dan penyembuhan berbagai macam penyakit. Sementara itu, untuk kulit ular biasanya diambil sendiri atau dijual oleh para pengrajin untuk dijadikan kulit tas, dompet, dan ikat pinggang dll.
Get the flash player here: http://www.adobe.com/flashplayer